Gubernur Pastika : Buang Sampah Sembarangan Adalah Dosa dan Merusak Bumi

Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengajak kepada masyarakat Bali dan seluruh elemen yang ada di Bali untuk meningkatkan kesadaran dan ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan alam di Bali.

Peran aktif dan kesadaran yang harus dibangun  saat ini menjadi kendala serius adalah mengenai sampah plastik dan buang sampah sembarangan.

I Made Mangku Pastika memberikan wejangan-wejangan dan himbauan saat membuka acara gerakan/aksi memungut sampah yang dilaksanakan Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NCI) di Pantai Sanur, depan Hotel Inna Bali Beach Garden, Sanur, Denpasar Selatan pada hari Minggu 29/4.

“Membuang sampah sembarangan itu adalah dosa, karena perbuatan itu merusak bumi dan merugikan orang lain. Jangan sampai daratan, sungai, dan laut jadi bak sampah. Berhenti membuang sampah sembarangan. Jangan rusak bumi,” ujar Gubernur Bali.

Selain menghimbau masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam dan kelerstarian lingkungan di Bali, dihadapan para pemangku kebijakan dan masyarakat di Bali, Pastikan juga menghimbau untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Memang pada dasarnya bisa dibilang sampah plastik sangatlah sulit untuk diurai secara alami, butuh waktu hingga 500 tahun jika mau sampah plastik bisa terurai sempurna.

Oleh karena itu dibutuhkan penanganan dan pengolahan sampah terpadu yang mampu benar-benar menjadikan sampah plastik sebagai limbah sampah cepat terurai.

Dalam kesempatan lain, Kementerian Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Rosa Vivien Ratnawati menyebutkan bahwa konsep strategis penanganan sampah memiliki 4 poin penting. Regulasi hukum, sarana prasarana, kesadaran masyarakat dan yang tidak kalah penting adalah penegakan hukum.

Sampah plastik memang menjadi momok menakutkan bagi kota-kota besar di Indonesia bukan hanya Bali. Penggunaan sampah plastik memang tergolong masih tinggi, walaupun beberapa waktu lalu pemerintah memberlakukan kebijakan kantong plastik berbayar.

Kantong plastik berbayar memang sempat menjadi harapan baru penanggulangan sampah plastik, namun pada kenyataannya sampai saat ini masih jauh dari harapan. Kesadaran masyarakat memang menjadi hal terpenting dalam penanganan sampah plastik dimanapun.

Saat ini pemerintah sedang melakukan perbaikan penanggulangan sampah serta membuat konsep yang tepat guna agar 2025 Indonesia akan bebas dari sampah dan sampah plastik secara baik.