Ancaman Resesi dan Inflasi Tinggi, Perusahaan PayPal Putuskan PHK 2.000 Karyawan

Perusahaan PayPal yang merupakan penyedia layanan transfer uang online, baru-baru ini mengumumkan bahwa perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk 2.000 pekerja atau 7% dari jumlah karyawan. CEO PayPal, Dan Schulman mengumumkan langsung PHK ini dalam sebuah memo kepada karyawan dan juga diterbitkan di situs resmi perusahaan. Pemutusan akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang.

Schulman menyatakan bahwa PHK di perusahaan PayPal ini merupakan hasil dari lingkungan ekonomi makro yang menantang dan membutuhkan perusahaan untuk berubah mengikuti perkembangan dunia, pelanggan PayPal, dan lingkup persaingan. Langkah ini juga dilakukan untuk membatasi biaya masa depan.

Untuk karyawan perusahaan PayPal yang terkena PHK, Schulman memastikan bahwa perusahaan akan membayar hak-hak mereka dan memberikan bantuan lain seperti pesangon dan konsultasi apabila diperlukan.

Inflasi tinggi dan ancaman resesi juga mempengaruhi keputusan perusahaan PayPal dalam memotong biaya, seperti halnya industri teknologi lain yang melakukan hal yang sama untuk mengatasi pergeseran permintaan dan hambatan ekonomi akibat pandemi. Saham PayPal memang mengalami penurunan 60% pada tahun lalu, tetapi naik sekitar 2% pada perdagangan terakhir.

Analis di Wedbush Moshe Katri menyatakan bahwa perusahaan PayPal berusaha memposisikan dirinya secara finansial dan strategis untuk menghadapi perlambatan ekonomi. Ini menunjukkan bahwa meskipun industri teknologi sedang berkembang, perusahaan masih harus beradaptasi dan mengambil tindakan untuk bertahan dan tetap menjadi kompetitif dalam situasi ekonomi yang tidak menentu.