Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10% pada tahun 2023, dan target tersebut didasarkan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 4,5% – 5%. BNI memiliki fokus yang jelas pada penyaluran kredit ke sektor usaha kecil dan menengah (UKM), serta sektor produktif lainnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selain itu, BNI juga akan fokus pada penyaluran kredit untuk sektor infrastruktur dan properti, khususnya untuk membiayai proyek-proyek strategis pemerintah. Namun, untuk menjaga kualitas kredit yang baik, BNI akan melakukan seleksi ketat terhadap nasabah yang mengajukan kredit dan meningkatkan pengawasan terhadap kualitas kredit dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap nasabah yang telah disetujui kreditnya. Hal tersebut jelas nantinya akan mampu meningkatkan pertumbuhan kredit nasabah pada BNI.
BNI juga berupaya untuk terus melakukan inovasi dan pengembangan produk dan layanan keuangan yang lebih efisien dan dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Selain itu, BNI juga akan mengembangkan teknologi digital untuk mempermudah akses dan penggunaan layanan keuangan oleh nasabah.
Tidak hanya itu, BNI berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Dengan memperkuat kerja sama dengan mitra bisnis dan lembaga keuangan lainnya, BNI berharap dapat memperluas jangkauan dan layanan keuangan yang ditawarkan dan menghasilkan pertumbuhan kredit. Dalam menghadapi situasi ekonomi yang masih sulit akibat pandemi COVID-19, BNI berupaya untuk menjadi motor penggerak utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Melalui fokus pada penyaluran kredit ke sektor-sektor yang potensial, inovasi produk dan layanan keuangan yang lebih efisien, serta pengembangan teknologi digital, BNI optimis dapat mencapai target pertumbuhan kredit yang telah ditetapkan dan membantu memperkuat ekonomi Indonesia secara keseluruhan.