Kerja sama antara investasi Indonesia-Korsel (Korea Selatan) terus menunjukkan bukti nyata bahwa kedua negara saling membutuhkan dan saling menguntungkan. Hal ini tercermin dari keseimbangan ekspor dan impor yang menandakan hubungan interdependen yang kuat.
Dalam sebuah kelas Kajian Kawasan yang diselenggarakan oleh Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Havidz Ageng Prakoso, MA, memberikan wawasan mendalam mengenai potensi besar dalam hubungan ekonomi kedua negara.
Kelas bertajuk “Indonesia-Republic of Korea in Economic Cooperations” ini merupakan hasil Kerja sama dengan University of Auckland’s Strategic Research Institute (SRI) for Korean Studies, yang juga didukung oleh Kementerian Pendidikan Republik Korea. Ageng menjelaskan bahwa hubungan ekonomi antara investasi Indonesia-Korsel tidak hanya mencakup sektor perdagangan, tetapi juga investasi, kemitraan industri, serta kolaborasi strategis dalam teknologi.
“Kerja sama ini adalah bentuk simbiosis mutualisme yang sangat menguntungkan. Di satu sisi, Indonesia mendapatkan investasi dan transfer teknologi dari Korea Selatan, sementara di sisi lain, Korea Selatan memperoleh akses ke pasar konsumen yang besar dan pasokan bahan baku yang esensial, seperti nikel mentah,” ungkap Ageng.
Dengan populasi yang besar dan kelas menengah yang terus tumbuh, Indonesia menawarkan pasar konsumen yang sangat menarik bagi produk-produk asal Korea Selatan. Produk elektronik, otomotif, dan barang-barang konsumen lainnya dari Korea Selatan telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Sebaliknya, sumber daya alam Indonesia, termasuk mineral penting seperti nikel, memainkan peran kunci dalam mendukung industri teknologi tinggi di Korea Selatan.
Ageng juga menekankan bahwa investasi Indonesia-Korsel di bidang penelitian dan pengembangan (R&D) adalah komponen penting yang tidak boleh diabaikan. Kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan industri dari kedua negara dapat mendorong inovasi dan menciptakan terobosan baru dalam berbagai sektor strategis.
“Kemitraan dalam riset dan pengembangan teknologi akan membantu Indonesia dan Korea Selatan meningkatkan daya saing global dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan, seperti perubahan iklim, pengembangan energi terbarukan, dan ekonomi digital,” jelas Ageng.
Mengingat tantangan-tantangan global yang semakin kompleks, memperkuat hubungan di bidang R&D menjadi semakin krusial. Inovasi teknologi dapat menjadi pendorong utama untuk mengatasi isu-isu kritis seperti keberlanjutan lingkungan dan ketahanan ekonomi.
Ke depan, dengan memperdalam Kerja sama di berbagai sektor dan memanfaatkan keunggulan komparatif masing-masing, Indonesia dan Korea Selatan dapat terus membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan. Investasi yang terus berkembang di kedua negara ini bukan hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mempererat ikatan bilateral yang sudah terjalin dengan baik.
Investasi Indonesia-Korsel memang menjadi kunci bagi kedua negara untuk mencapai tujuan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan dan inklusif.
Demikian informasi seputar perkembangan kerja sama investasi Indonesia-Korsel. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tekno-Web.Com.