Indonesia sedang membangun 10 Pelabuhan Kapal pesiar. Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa pembangunan pelabuhan tersebut setidaknya akan selesai dalam kurun waktu 2 tahun mulai dari 2017-2019.
Pelabuhan Kapal Pesiar sangat dibutuhkan apalagi memang kapal pesiar membutuhkan pelabuhan khusus dengan kriteria tersendiri dan berbeda dengan pelabuhan kapal pada umumnya.
“Kalau tidak ada (pelabuhan), mau parkir (yacht) di mana ? Di Ciliwung ?” ujar Jokowi tahun lalu dalam penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Jakarta, Selasa malam 3/10.
Sampai saat ini di tahun 2018 memang sudah ada beberapa Pelabuhan yang bisa menjadi bersandarnya Kapal Pesiar, seperti Pelabuhan Celukan Bawang, Pelabuhan Tanjung Benoa, Pelabuhan Tanjung perak Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.
Beberapa kapal seperti Genting Drean Cruise pernah coba untuk bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang dan Pelabuhan Tanjung Benoa untuk uji coba rute baru.
Apalagi kabar baiknya, di Bali mungkin beberapa tahun kedepan aka nada Pelabuhan Kapal Pesiar terbesar di ASEAN yaitu Pelabuhan Tanjung Benoa dan Pelabuhan Celukan Bawang yang sedang dilakukan pembangunan.
Presiden Jokowi memang sangat menyadari bahwa potensi pariwisata Indonesia belum digarap secara serius dan berkelanjutan. Inilah yang menyebabkan kunjungan wisatawan ke Indonesia tidak mengalami lonjakan signifikan ketimbang beberapa Negara tetangga seperti Singapura, Thailanda dan Malaysia.
Potensi pariwisata Indonesia sangatlah besar. Daerah-daerah potensial jika bisa dikembangkan pasti akan jauh lebih besar dari potensi pariwisata Negara tetangga. Apalagi jika pengembangan juga dibarengi dengan pengembangan pelaku usaha untuk ikut berperan dalam menggarap potensi industry pariwisata.
Jika pengembangan destinasi wisata mulai dikembangak bukan tidak mungkin target dari Menteri Pariwisata Arief Yahya yang menyebu bahwa tahun 2020 Indonesia 20 juta wisatawan asing akan mudah tercapai.
Bahkan dalam candaanya Priesiden Joko Widodo menyebutkan bahwa jika target tahun 2020 kunjungan wisatawan asing ke Indonesia tidak mencapai 20 juta wisatawan maka taruhannya adalah jabatan atau bisa dibilang akan diberhentikan sebagai Menteri Pariwisata.
“Taruhannya jabatan, enak saja tidak diberi target,” ujar Jokowi sambil tersenyum.