Pada tahun 2050 tiga perempat populasi dunia diperkiraan akan hidup di lingkungan perkotaan. Dengan adanya urbanisasi yang terus meningkat memang berpengaruh terhadap perekonomian. Namun pada umumnya kota-kota besar menjadi salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga diperlukan visi untuk membangun kota masa depan.
Istilah kota masa depan memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Konsepnya adalah mengimplementasikan gagasan perubahan yang positif serta penyusaian kebutuhan kota yang lebih maju.
Ini dibutuhkan karena tren urbanisasi yang terus meningkat, pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, dan mobilitas manusia yang terus meningkat. Di sisi lain, suatu kota juga harus memberikan jaminan sosial dan kualitas hidup yang baik untuk warganya.
Tantangan terpenting adalah membuat kota yang ramah lingkungan, membangun kota berkelanjutan, cerdas, dan tangguh. Untuk membangun kota masa depan dibutuhkan pendekatan holistik, yakni harus memperhitungan semua aspek untuk kepentingan bersama.
Kota masa depan di dunia memiliki beberapa istilah seperti sustainable, yakni berfokus pada minimalisasi dari dampak lingkungan serta konsumsi energi yang minimum. Istilah lain yang kerap muncul adalah kota cerdas atau smart city, yakni kota yang mengacu pada teknologi informasi.
Penggunaan teknologi digital dibutuhkan untuk memberikan ruang konektivitas yang baik dan pelayanan publik yang responsif. Adapun ide lain untuk kota masa depan adalah tidak terpengaruh terhadap gangguan ekonomi dan sosial.
Gagasan lain untuk kota masa depan adalah dengan menghilangkan semua lombah karbon atau zero-carbon. Contoh kota yang menuju ke zero-carbon adalah Kota Masdar di Uni Emirat Arab. Ini merupakan perusahaan energi terbarukan yang didanai Pemerintah Abu Dhabi.
Ide dari kota Masdar adalah membangun sustainable living, kota tanpa karbon, dan menggunakan energi hijau. Pembangunan dari kota Masdar menjadi inspirasi bagi negara-negara lain dengan menerapkan eksperimen yang serupa.
Salah satu negara yang menghasilkan karbon dioksida terbesar di dunia adalah China. Saat ini negara tersebt juga mulai membangun kota yang ramah lingkungan. Salah satu kota yang mulai menerapkan kawasan hijau adalah kota Tianjin. Kota tersebut dibangun dari kawasan pembuangan limbah beracun.