Dikabarkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi tiga besar di dunia sebagai produsen baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Hal itu diprediksi bisa terjadi pada 2027.
“Di 2027 kita mungkin salah satu tiga besar dunia yang akan memproduksi lithium baterai juga termasuk mobil EV,” kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia pada Selasa, 17 Januari.
Keyakinan itu didukung dengan ditandatanganinya perjanjian pembangunan baterai kendaraan listrik antara BUMN holding industri pertambangan MIND ID dengan produsen baterai asal China Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) pada Senin (16/1). “Dengan ditandatangani perjanjian antara CATL dengan MIND ID, maka kita sudah siap memasuki satu era baru membangun ekosistem dalam lithium baterai dan mobil EV,” ujar Luhut.
Jika semua berjalan sesuai rencana, kata Luhut, Indonesia akan mulai memproduksi baterai kendaraan listrik pada 2025. Kemudian pada 2027, Indonesia diprediksi menjadi salah satu tiga besar pemain dunia yang memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.
“Kalau berjalan semua sesuai rencana maka baterai pertama lithium kita akan bisa produksi pada 2025 dan di 2027 kita mungkin salah satu tiga besar dunia yang akan memproduksi lithium baterai juga termasuk mobil EV,” tandas Luhut.
Luhut menyebut bahwa hilirisasi nikel menjadi besi baja dan bahan baku baterai kendaraan listrik telah berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ekspor Indonesia. Di 2022 realisasinya mencapai US$33,81 miliar. “Kalau kita sampai pada lithium baterai, angka ini saya kira akan jauh lebih besar. Kami memprediksi angkanya bisa dua kali kalau proses ini semua berjalan dalam 4-5 tahun ke depan,” tuturnya.