Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan stok BBM saat Nataru (Bahan Bakar Minyak saat Natal dan Tahun Baru) berada dalam kondisi aman. Kepala BPH Migas, Erika Retnowati menyampaikan bahwa ketersediaan BBM seperti gasoline, gasoil, kerosin, hingga avtur terjamin hingga 20 hari ke depan.
“Secara umum, kondisi ketahanan stok BBM aman, dengan rata-rata ketahanan stok antara 18 hingga 20 hari,” ungkap Erika dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Nataru 2024/2025 di Jakarta, Kamis (19/12).
BPH Migas bersama PT Pertamina (Persero) telah mempersiapkan infrastruktur pendukung seperti 115 terminal BBM, 7.786 SPBU, 414 SPBUN, 55 SPBB, 6.802 Pertashop, dan puluhan fasilitas lainnya untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Langkah itu diambil sebagai antisipasi lonjakan kebutuhan BBM selama liburan.
Erika menjelaskan bahwa konsumsi stok BBM saat Nataru diproyeksi meningkat 5 persen, sementara avtur akan naik hingga 6,9 persen seiring peningkatan aktivitas perjalanan. Sebaliknya, konsumsi solar diperkirakan turun 3,3 persen.
Tidak hanya BBM, ketahanan stok LPG juga dipastikan stabil dengan rata-rata coverage day mencapai 17,12 hari.
“Kami telah menyiagakan 32 terminal LPG, 740 SPPBE, dan 6.478 agen LPG, serta pangkalan siaga 24 jam di wilayah dengan permintaan tinggi,” jelas Erika.
Untuk gas bumi, kebutuhan masyarakat diproyeksikan meningkat hingga 853 BBTUD untuk berbagai sektor, termasuk rumah tangga, industri, dan pembangkit listrik. Infrastruktur gas yang mencakup lebih dari 32.000 km jaringan pipa juga dipastikan beroperasi optimal.
Erika menambahkan bahwa BPH Migas bekerja sama dengan kementerian terkait dan badan usaha sektor energi untuk menjaga kelancaran distribusi stok BBM saat Nataru.
“Sinergitas ini dilakukan demi memastikan pasokan energi tetap aman, termasuk di rute-rute dengan potensi kemacetan,” tutupnya.
Demikian informasi seputar keamanan stok BBM saat Nataru. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tekno-Web.Com.