Tren Investasi 2025: Saham Tetap Unggul, Properti dan Reksa Dana Jadi Alternatif

Pasar modal memasuki tahun 2025 dengan dominasi saham sebagai instrumen investasi utama. Praktisi pasar modal sekaligus Komisaris PT Surya Fajar Capital, Tbk., Arwani Pranadjaya memprediksi tren investasi 2025 pada pergerakan saham, meskipun di awal tahun mungkin terjadi sedikit penurunan.

“Setelah laporan keuangan kuartal pertama dirilis, kuartal kedua biasanya menjadi momen kebangkitan. Saham akan kembali naik dan menunjukkan tren positif,” ujar Arwani soal tren investasi 2025 pada Jumat (27/12).

Selain saham, reksa dana dan obligasi mulai menarik perhatian sebagai alternatif investasi. Untuk investor pemula, reksa dana dinilai sebagai langkah awal yang bijak.

“Reksa dana lebih aman karena dikelola oleh fund manager profesional. Pastikan Anda memilih perusahaan penyedia reksa dana dengan kredibilitas tinggi,” saran Arwani.

Obligasi, baik konvensional maupun syariah, juga menjadi pilihan menarik, terutama bagi mereka yang membutuhkan likuiditas cepat. Obligasi Republik Indonesia (ORI) dan obligasi ritel syariah menawarkan imbal hasil stabil dengan risiko rendah.

Namun, investasi emas saat ini kurang diminati karena harga yang sedang turun. Sebaliknya, properti menjadi rekomendasi utama untuk investor dengan dana besar.

“Nilai investasi properti tetap kuat, terutama untuk jangka panjang,” tambahnya.

Arwani menekankan pentingnya tujuan tren investasi 2025 yang jelas sejak awal. Untuk tabungan jangka panjang, saham dan reksa dana adalah pilihan strategis. Sementara itu, obligasi cocok bagi mereka yang mencari instrumen investasi jangka pendek dengan keuntungan stabil.

Dengan dinamika pasar yang terus berkembang, memahami karakteristik masing-masing instrumen menjadi kunci sukses investasi di tahun 2025.

Demikian informasi seputar tren investasi 2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tekno-Web.Com.