Wakil Menteri BUMN, Kartiko Wirjoatmodjo memberikan klarifikasi mengenai bunga utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang melibatkan China. Pembahasan terkini menunjukkan bahwa tingkat bunga untuk proyek ini berada dalam kisaran 3 hingga 3,5%. “Terakhir, tingkat bunga berada di bawah 4%, berkisar antara 3 hingga 3,5%,” ungkap Kartiko di DPR Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Ketika ditanya mengenai penjamin utang, Kartiko menjelaskan bahwa penjaminan dilakukan untuk menutup cost overrun atau peningkatan biaya proyek. Hal ini melibatkan penambahan modal oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) ke KAI China-Indonesia Consortium (KCIC) dan pinjaman kepada China.
“Jadi, penting untuk memahami bahwa penambahan modal untuk menutup cost overrun akan dilakukan oleh KAI kepada KCIC. Selanjutnya, KAI akan mengambil pinjaman dari China, jadi ada dua tahapan dalam proses ini,” tambahnya.
Kartiko juga menyoroti kemampuan pembayaran yang kuat oleh KAI, yang memungkinkan mereka untuk menangani penugasan cost overrun dengan menyediakan ekuitas.
Sebagai catatan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dijamin oleh APBN. Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini menandatangani Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2023 yang mengatur Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Penjaminan Pemerintah untuk Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung. Aturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkannya, yaitu 11 September 2023.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa penjaminan utang diberikan sebagai langkah untuk mengatasi cost overrun yang terjadi dalam proyek kereta cepat. Dia juga mencatat bahwa Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang terdiri dari beberapa menteri, telah melihat bahwa PT KAI memiliki pendapatan yang cukup untuk menutup utang kereta cepat.
Dengan demikian, pemerintah yakin bahwa penjaminan yang diberikan tidak akan memberatkan APBN. “Dalam komite kereta cepat, kami memutuskan bahwa PT KAI memiliki sumber pendapatan tambahan dari transportasi batu bara di Sumatera, yang akan menjadi sumber pendapatan PT KAI untuk memastikan keuangan yang kuat dalam pembayaran kembali,” tambah Sri Mulyani. Demikian informasi mengenai utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.