Harga beras masih menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya menjelang bulan suci Ramadan dan Lebaran Idul Fitri. Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengakui harga beras belum mengalami penurunan, meskipun harga bahan pokok lain seperti telur, bawang merah, dan bawang putih cenderung stabil dan turun harga.
Jokowi telah memerintahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengirim stok beras ke Pasar Pal Tugu, Depok, di mana harga beras masih tergolong tinggi. Meskipun demikian, Jokowi memastikan bahwa suplai beras tidak mengalami masalah.
Namun, pernyataan Jokowi berbeda dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), yang menyebut harga beras sudah mengalami penurunan sebesar Rp300-500 per kilogram (kg). Selain beras, harga sejumlah bahan pokok lainnya seperti sayur-sayuran, telur, dan ayam juga turun jelang Lebaran.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai harga beras, Jokowi mengklaim bahwa secara umum tidak ada keluhan dari penjual dan pembeli mengenai harga bahan pokok. Mayoritas bahan pokok lainnya tidak mengalami kenaikan harga, kecuali bawang bombay.
Di sisi lain, kelangkaan Minyakita juga menjadi masalah bagi sebagian masyarakat. Jokowi mengatakan bahwa kelangkaan tersebut disebabkan oleh pembatasan untuk menghindari pembelian dalam jumlah besar, sehingga Minyakita tetap dapat tersedia bagi masyarakat yang membutuhkannya. Secara keseluruhan, harga bahan pokok di Indonesia cenderung stabil dan turun menjelang Lebaran Idul Fitri, meskipun harga beras masih menjadi perhatian utama. Upaya pemerintah untuk mengirim stok beras ke pasar-pasar yang membutuhkan diharapkan dapat menstabilkan harga beras dan memenuhi kebutuhan masyarakat.