Setelah beberapa bulan mengalami penurunan tingkat hunian, apartemen sewa di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan seiring dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Januari 2022. Tingkat hunian apartemen naik sebesar 21%, hal ini disebabkan oleh permintaan yang meningkat setelah banyak masyarakat yang sebelumnya menunda untuk mencari apartemen.
Kenaikan tingkat hunian ini juga disebabkan oleh adanya penurunan harga sewa apartemen, sehingga para calon penyewa lebih tertarik untuk memilih hunian yang lebih terjangkau.
Lokasi Strategis dan Fasilitas Lengkap Jadi Kunci Tingginya Apartemen Sewa di Jakarta
Apartemen sewa yang lokasinya strategis dan dekat dengan fasilitas umum menjadi yang paling diminati. Pusat perbelanjaan, stasiun, dan kampus menjadi faktor utama dalam menentukan pilihan hunian bagi calon penyewa. Selain itu, fasilitas lengkap seperti kolam renang, gym, dan tempat parkir yang luas juga menjadi nilai tambah bagi calon penyewa.
Beberapa pengembang apartemen mengadakan program promosi dengan memberikan diskon atau fasilitas tambahan untuk menarik minat calon penyewa. Selain itu, harga sewa apartemen yang paling diminati di Jakarta saat ini adalah yang berkisar antara Rp2-5 juta per bulan.
Namun, pemerintah perlu mengambil tindakan untuk mengatasi masalah penyediaan rumah yang masih menjadi masalah di Jakarta. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi krisis perumahan di kota besar seperti Jakarta. Apakah bisnis apartemen sewa bakal naik daun lagi?
Dengan pemulihan ekonomi dan peningkatan aktivitas sosial di Jakarta, kenaikan tingkat hunian apartemen sewa diprediksi akan terus berlanjut. Hal ini dapat menjadi potensi bisnis bagi para pengembang apartemen yang mampu memberikan hunian dengan lokasi strategis dan fasilitas lengkap bagi para penyewa.