NU Raih IUP Tambang Batu Bara Jadi Langkah Strategis Menuju Operasional

Nahdlatul Ulama (NU) akan menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan pertama yang mengantongi Izin Usaha Pertambangan Khusus atau IUP tambang batu bara. Proses perizinan ini diperkirakan akan selesai pekan ini, menjadikan NU sebagai pelopor dalam pemanfaatan sumber daya alam demi kemaslahatan rakyat.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf, menuturkan bahwa pemberian izin tambang kepada ormas merupakan langkah berani dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Langkah ini bertujuan untuk memperluas pemanfaatan sumber daya alam agar lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.

Meski telah mendapatkan IUP Tambang Batu Bara, NU tidak bisa langsung beroperasi. Proses menuju operasional membutuhkan persiapan yang matang, termasuk mengurus perizinan tambahan, konsolidasi internal, serta mempersiapkan langkah-langkah teknis dan administratif lainnya. Menurut Yuliot, perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), NU harus mempersiapkan operasi dengan baik setelah mendapatkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP).

“Tapi paling tidak saat mereka sudah memiliki WIUP, mereka sudah bisa mempersiapkan operasi,” ujar Yuliot.

Pemberian izin tambang ini merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Selain itu, langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong partisipasi ormas keagamaan dalam pengelolaan sumber daya alam. Dengan terlibatnya NU dalam industri pertambangan, diharapkan terjadi sinergi antara pengelolaan sumber daya alam dan kesejahteraan masyarakat.

Selain NU, organisasi kemasyarakatan keagamaan lainnya seperti Muhammadiyah juga mendapat perhatian pemerintah. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa lahan tambang batu bara akan disiapkan untuk Muhammadiyah. Lahan yang akan diberikan adalah eks PKP2B yang dinilai memiliki kualitas terbaik di luar kawasan Kaltim Prima Coal (KPC).

“InsyaaAllah untuk Muhammadiyah kita akan memberikan eks PKP2B yang paling bagus di luar daripada KPC,” ungkap Bahlil di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta.

Dengan pemberian IUP Tambang Batu Bara kepada ormas seperti NU dan Muhammadiyah, pemerintah berharap dapat memperkuat industri pertambangan nasional. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam yang lebih inklusif.

Demikian informasi seputar IUP Tambang Batu Bara yang diperoleh ormas NU. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tekno-Web.Com.