Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya peran anak bangsa dalam mengelola sumber daya alam Indonesia, khususnya sektor migas. Dalam kesempatan yang sama, ia menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia sudah siap untuk menggantikan tenaga kerja asing dalam industri migas dan menjadi pengelola migas nasional.
Generasi Muda Jadi Pengelola Migas Nasional, Peluang Besar bagi Anak Bangsa
Bahlil menyatakan bahwa Indonesia memiliki sekitar 39.000 sumur minyak, namun hanya 16.000 di antaranya yang aktif berproduksi. Hal tersebut membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam mengelola sektor migas nasional.
Menurut Bahlil, pemerintah berkomitmen memberikan kesempatan kepada putra-putri terbaik Indonesia untuk berkarier di sektor ini.
Bahlil juga mengungkapkan kebanggaannya atas tingginya partisipasi tenaga kerja domestik dalam proyek migas strategis, seperti peningkatan lifting migas di Natuna dan Cepu. Ia menilai bahwa tenaga kerja Indonesia, terutama yang terlibat dalam proyek tersebut, memiliki kualitas yang tidak kalah dengan tenaga asing sebagai pengelola migas nasional.
Bahlil menekankan pentingnya hilirisasi migas untuk menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan kerja baru. Untuk itu, pendidikan vokasi menjadi kunci, seperti yang dilakukan oleh PEM Akamigas, guna meningkatkan kapasitas teknis tenaga kerja Indonesia di sektor migas.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendorong anak-anak bangsa untuk menjadi pengelola migas nasional. Dengan kualitas tenaga kerja yang tidak kalah dari luar negeri, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan sumber daya alamnya dan menciptakan lapangan kerja baru. Hilirisasi migas dan pendidikan vokasi menjadi kunci untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di sektor migas.
Demikian informasi seputar soal peran pengelola migas nasional yang akan diserahkan kepada anak-anak bangsa. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tekno-Web.Com.