PLTA Kayan Segera Dibangun, Ini Fakta Menarik di Baliknya

PLTA Kayan digadang jadi PLTA terbesar di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara, dengan kapasitas listrik mencapai 9.000 MW.

PLTA Kayan jadi salah satu upaya pemerintah untuk membangun ketahanan energi nasional. Pembangkit listrik ini akan memanfaatkan aliran air di salah satu sungai terbesar di Indonesia, yaitu Sungai Kayan. PLTA Kayan akan dibangun secara bertahap, mulai dari pembangunan bendungan satu sampai lima.

PLTA Kayan rencananya akan dibangun di akhir tahun 2019. Meski begitu, Kayan Hydro Energi telah melakukan kajian sejak lama. PLTA ini dibangun atas kerja sama antara Indonesia dan China.

Fakta menarik terkait PLTA Kayan

PLTA Kayan akan manfaatkan air di Sungai Kayan (budisusilo85.blogspot.com)

Ada beberapa fakta menarik terkait pembangunan PLTA Sungai Kayan. Beberapa fakta tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. PLTA terbesar di Indonesia dibangun di provinsi termuda

Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda di Indonesia. Kaltara merupakan provinsi yang melakukan pemekaran dari Kalimantan Timur. Kaltara disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012. Jika PLTA Kayan selesai dibangun, Kaltara akan jadi provinsi termuda yang sekaligus memiliki PLTA terbesar di Indonesia, bahkan Asia.

  1. PLTA Kayan digagas sejak 2009

Ternyata wacana pembangunan pembangkit listrik tenaga air terbesar telah digagas Pemerintah sejak 10 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2009. Meski begitu, peletakan batu pertama di PLTA Kayan baru dilakukan pada 18 Januari 2014.

Berbagai kendala menjadi penghambat pembangunan, salah satunya mengenai perizinan. Seperti yang dikutip dari tribunnews.com, Risdianto, Kepala Biro Ekonomi Pemprov Kaltara, sempat memberi keterangan tersebut. Ia mengatakan bahwa beberapa izin masih belum keluar seperti izin pinjam pakai, izin air permukaan, dan izin konstruksi.

“Izin prinsip dan izin lokasi sudah selesai, begitu juga Amdal serta izin kelistrikan untuk kepentingan umum juga sudah rampung. Sekarang tinggal pinjam pakai, air permukaan, dan izin konstruksi yang sedang proses,” ungkap Risdianto, (4/6).

  1. Tenaga kerja PLTA Kayan sempat diisukan hanya akan serap tenaga kerja asing

Setiap pembangunan besar di Indonesia sering menuai kontroversi, salah satunya terkait penyerapan tenaga kerja. PLTA Kayan sempat diisukan hanya akan diisi oleh pekerja asing saja. Namun Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, menyangkalnya.

Dilansir dari tribunnews.com, Irianto mengungkapkan bahwa tenaga kerja yang digunakan tetap tenaga kerja lokal yang memiliki kemampuan dan telah tersertifikasi.

“Untuk penggunaan tenaga kerja asing, baik yang dari China maupun dari negara lain, saya sudah sampaikan, agar hanya khusus untuk tenaga-tenaga ahli yang memang di tempat kita belum ada,” ungkap Irianto menyangkal isu tenaga kerja PLTA Kayan.