International Monetary Fund (IMF) mengungkapkan prediksinya mengenai pertumbuhan prospek ekonomi global yang hanya akan mencapai 2,8% pada 2023 dan 3% di 2024. Proyeksi itu diturunkan 0,1 poin persentase dari perkiraan sebelumnya pada Januari 2023 karena suku bunga tinggi.
“Perkiraan pertumbuhan PDB riil global sebesar 2,8% untuk 2023 dan 3% untuk 2024, turun tajam dari pertumbuhan 3,4% pada 2022 karena kebijakan moneter yang lebih ketat,” tulis IMF pada Rabu, 12 April.
Selain itu, prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan sedikit membaik dengan pertumbuhan 1,6% pada 2023 karena pasar tenaga kerja tetap kuat. Sebelumnya pada Januari 2023 ekonomi AS diperkirakan hanya berada di level 1,4%.
Negara seperti Jerman sekarang diperkirakan prospek ekonominya akan terkontraksi 0,1% pada 2023. Jepang diprediksi akan tumbuh 1,3% tahun ini, turun dari 1,8% pada perkiraan Januari 2023.
Kejatuhan Silicon Valley Bank, Signature Bank dan Credit Suisse Group telah membuat pasar gelisah. Hal itu memperumit upaya bank sentral menjinakkan inflasi ketika mereka juga harus mendukung ekonomi supaya tetap tumbuh serta menjaga sektor perbankan tetap sehat.
“Dengan peningkatan volatilitas pasar keuangan baru-baru ini, kabut seputar prospek ekonomi dunia telah menebal,” ucap IMF.
“Ketidakpastian tinggi dan keseimbangan risiko telah bergeser ke sisi negatifnya selama sektor keuangan tidak tenang,” tambahnya. Kira-kira bagaimana pendapat Anda mengenai pertumbuhan dan prospek ekonomi di Indonesia?