Daftar Smelter Nikel di Indonesia yang Kapasitas Produksinya di Atas 100.000 Ton

Selain melakukan aktivitas pertambangan, beberapa perusahaan nikel yang beroperasi di Indonesia juga menjalankan usaha pemurnian nikel melalui fasilitas smelter dengan kapasitas produksi yang beragam. Artikel ini akan membahas daftar smelter nikel di Indonesia yang kapasitas produksinya di atas 100.000 ton per tahun.

Perlu diketahui, Indonesia mempunyai puluhan fasilitas pemurnian mineral mentah alias smelter. Sebagian besar di antaranya mengolah bijih nikel menjadi nikel matte atau feronikel.

Beberapa perusahaan tambang yang bergerak di sektor industri nikel juga sudah melantai di Bursa Efek Indonesia. Namanya pun sudah tidak asing didengar, misalnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Dalam keseharian, nikel dimanfaatkan sebagai campuran bahan baku produk-produk industrial. Industri otomotif dan baterai merupakan contoh idustri yang memerlukan nikel dalam kegiatan produksinya.

Daftar Smelter Nikel di Indonesia

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah daftar smelter nikel di Indonesia yang kapasitas produksinya di atas 100.000 ton.

  • PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

    PT Trimegah Bangun Persada merupakan bagian dari konglomerasi Harita Group. Melalui unit usahanya, yakni PT Megah Surya Pertiwi, emiten berkode saham NCKL ini mengoperasikan smelter nikel berkapasitas 240.000 ton. Dengan teknologi RKEF, smelter ini dapat menghasikkan feronikel dari empat jalur produksi.

    Selain itu, ada juga PT Halmahera Jaya Feronikel yang mengoperasikan smelter dengan delapan jalur produksi. Total kapasitas produksi feronikel yang dihasilkan smelter ini mencapai 780.000 ton per tahun.

    • PT Halmahera Persada Lygend (HPL)

    Perusahaan ini masih termasuk anak usaha NCKL dengan kepemilikan saham 45,1 persen. Smelter yang dioperasikan PT Halmahera Persada Lygend dapat mengolah nikel sulfat dengan kapasitas 160.000 ton per tahun dan nikel limonit.

    Nikel sulfat adalah komponen katoda dalam baterai litium pada kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

    • PT Huadi Nickel -Alloy Indonesia

    Perusahaan ini menjalankan fasilitas smelter di Area seluas 100 hektare di Kawasan Industri Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Smelter yang dioperasikan PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia mampu memproduksi 350.00 ton feronikel per tahun.

    • PT Gunbuster Nickel Industry

    Gunbuster Nickel Industri menjadi salah satu perusahaan yang memiliki fasilitas smelter terbesar di Indonesia.

    Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 2019 ini mempunyai 25 jalur produksi berteknologu Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang mampu menghasilkan 1,9 juta ton nickel pig iron per tahun.

    Gunbuster Nickel Industri mempunyai smelter nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng).

    • PT Central Omega Resources Tbk (DTKF)

    Beroperasi sejak 2019, perushaan ini menjalankan smelter nikel melalui PT COR Industri Indonesia yang berada di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

    Pabrik smelter ini dibangun dalam dua tahap dengan kapasitas total produksi mencapai 300.00 ton feronikel per tahun.

    Smelter nikel pertama yang dibangun DTKF dapat memproduksi feronikel sebesar 100.000 ton per tahun. sedangkan smelter kedua dibangun dengan kapasitas 200.000 ton feronikel per tahun.

    Selain lima kelima perusahaan di atas, PT Vale Indonesia juga sedang mengembangkan tiga proyek smelter nikel di Sulawesi Tengah (Sorowako), Sulawesi Tengah (Bahdopi), dan Sulawesi Tenggara (Pomala) dengan investasi senilai 9 miliar dolar AS.

    Smelter nikel yang ada di Pomala akan beroperasi dengan teknologi Hight Pressure Acid Learning (HPLA) untuk memurnikan limonit dengan kapasitas produksi 120.000 ton feroniikel ton per tahun.

    Demikian informasi tentang faftar smelter nikel di Indonesia. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan pembaca.