Ibu Kota Negara alias IKN Nusantara terus memancarkan pesonanya sebagai tujuan investasi yang menjanjikan. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan delegasi European Business Chamber Commerce for Indonesia (EuroCham) pada tanggal 2 Mei 2024. Kunjungan ini merupakan wujud ketertarikan Eropa terhadap potensi investasi di IKN, yang digadang-gadang sebagai kota cerdas dan berkelanjutan.
Delegasi yang terdiri dari 30 perwakilan C-Level dari perusahaan swasta ternama di Uni Eropa, disambut hangat oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan kemajuan pembangunan IKN dan membuka peluang investasi seluas-luasnya.
Sektor Kesehatan dan Kebugaran Jadi Fokus Utama Investasi di IKN Nusantara
Salah satu sektor yang menarik perhatian para investor Eropa adalah sektor kesehatan dan kebugaran. IKN menjanjikan infrastruktur kesehatan yang mumpuni, termasuk Rumah Sakit (RS) Mayapada, RS Hermina, RS Kemenkes, dan RS Abdi Waluyo.
Tak hanya itu, IKN juga akan dilengkapi dengan fasilitas kebugaran publik, menjadikan wilayah Nusantara sebagai kawasan ramah bagi para pecinta gaya hidup sehat.
Sinergi Eropa dan Indonesia
Dubes Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Denis Chaibi menyampaikan harapannya untuk menjalin sinergi positif dengan IKN Nusantara. Ia menyinggung pengalaman Eropa dalam membangun kota yang layak huni, hijau, dan berkelanjutan (livable, green, and sustainable), sebuah visi yang sejalan dengan IKN.
Melihat Langsung IKN: Bukti Nyata Kemajuan
Francois de Maricourt, Presiden Director HSBC sekaligus Ketua EuroCham, mengungkapkan antusiasmenya melihat secara langsung pembangunan IKN. Kunjungan ini, menurutnya, merupakan cara terbaik untuk meyakinkan para investor tentang potensi IKN.
Pemerintah Prioritaskan Pengusaha Dalam Negeri untuk Investasi di IKN Nusantara
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pemerintah akan memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di IKN. Pengusaha nasional akan ditempatkan di klaster 1, sedangkan investasi asing (PMA) akan difokuskan pada klaster kedua. Khusus untuk proyek-proyek berteknologi tinggi, seperti sektor transportasi, pemerintah akan mengundang perusahaan asing yang memiliki keahlian dan pengalaman mumpuni.
Pembangunan IKN Nusantara Jadi Peluang Besar bagi Investor
Pembangunan IKN dengan total biaya mencapai Rp 466 triliun membuka peluang besar bagi investor untuk terlibat dalam proyek-proyek strategis. Pemerintah menargetkan investasi non-APBN senilai Rp 100 triliun di tahun ini, dan optimis target tersebut akan tercapai.
IKN bukan hanya sebuah ibu kota baru, tetapi juga simbol kemajuan dan transformasi Indonesia. Dengan potensi investasi yang menjanjikan dan komitmen pemerintah yang kuat, IKN diyakini akan menjadi magnet bagi investor lokal dan global, dan mengantarkan Indonesia menuju era baru yang gemilang.
Demikian informasi seputar investasi IKN Nusantara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tekno-Web.Com.