Investasi Pupuk Indonesia Capai Rp15,6 Triliun di Papua Barat

Rencana investasi Pupuk Indonesia untuk fasilitas produksi urea dan amonia di Fakfak, Papua Barat. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai lebih dari US$1 miliar atau setara Rp15,6 triliun. Fasilitas ini akan mengubah gas alam menjadi urea dan amonia, yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyampaikan bahwa persiapan tender untuk proyek ini sedang berlangsung, dengan rencana konstruksi investasi Pupuk Indonesia dimulai pada awal tahun depan.

“Nilai investasi bisa lebih dari US$1 miliar karena kami berencana membangun lebih dari satu pabrik,” ungkap Rahmad saat menghadiri Indonesia Future Policy Dialogue, Rabu (9/10).

Investasi ini dilakukan melalui anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Kaltim. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi Pupuk Kaltim dari 1,15 juta ton menjadi 4,49 juta ton. Proses konstruksi diperkirakan memakan waktu sekitar 40 bulan dan ditargetkan selesai pada awal 2029.

Pembangunan pabrik pupuk ini menjadi bagian dari langkah pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui program lumbung pangan (food estate) di Merauke, Papua Selatan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri dengan memanfaatkan lahan yang lebih luas dan menyediakan akses pupuk yang terjamin bagi petani.

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto menyoroti pentingnya program food estate sebagai salah satu strategi untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Ia menekankan bahwa proyek investasi Pupuk Indonesia tidak hanya akan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberikan keuntungan bagi para petani melalui akses pasar yang lebih terjamin.

Prabowo juga menekankan perlunya pemerintah untuk memberikan dukungan kepada petani melalui subsidi pupuk dan benih, serta memastikan distribusi pupuk bersubsidi dilakukan dengan tepat sasaran.

“Keberpihakan dalam pengelolaan pupuk harus fokus pada petani. Pupuk bersubsidi tidak boleh diperdagangkan sembarangan,” ujarnya.

Dengan investasi besar ini, diharapkan Pupuk Indonesia mampu berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional dan pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia.

Demikian informasi seputar investasi Pupuk Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tekno-Web.Com.