Menjelang Natal dan Tahun Baru: Harga Pangan Naik di Jakarta, Heru Budi Sebut Ada Subsidi untuk Penerima KJP

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengungkapkan telah terjadi kenaikan harga pangan di Jakarta dikarenakan menjelang Natal dan Tahun Baru. Namun, ia menjamin stok dan harga bahan pangan di Ibu Kota stabil dan aman hingga Maret 2023. “Insya Allah harga-harga stabil, pasokan semuanya aman sampai dengan Maret,” kata Heru kepada wartawan di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa, 6 Desember.

Menanggapi kenaikan bahan pangan ini, Pemprov DKI akan memberikan subsidi kepada masyarakat, yaitu pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP). Penerima KJP bisa mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau, seperti telur 1 kilogram (berisi 15 butir) Rp10.000, 5 kilogram beras Rp30.000 dan satu karton susu UHT Rp30.000.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan kenaikan harga tahun ini tidak setinggi tahun lalu, jadi harga pangan masih cukup terkendali. “Tadi dilihat memang ada sedikit kenaikan, tetapi kalau dibandingkan dengan yoy (year on year) tahun lalu, peningkatan tahun ini itu jauh lebih stabil,” kata dia.

Dalam menghadapi kenaikan harga dan stok, Pemprov DKI akan melakukan kerja sama daerah. “Banyak kerja sama daerah, seperti cabai kita dengan beberapa daerah di Jatim, Jabar, Jateng. Jadi, teman-teman BUMD melakukan kerja sama, sehingga hasil pasokan dari sana dikirim ke sini,” ujarnya.

Kenaikan harga ini, kata Sri Haryati, disebabkan naiknya permintaan dari masyarakat. “Tentu, kalau tadi disampaikan stok yang ada hari ini masih kategori cukup, memang sedikit dinaikkan karena peningkatan permintaan tadi,” ujar dia.

Kunjungan Heru Budi ke Pasar Induk Kramat Jati ini untuk menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi.

Harga Pangan di Jakarta Sedang Naik saat Permintaan untuk Kebutuhan Tinggi?

Berdasarkan data dari Biro Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, kebutuhan pangan meningkat sekira 1-12 persen pada Desember 2022 dibandingkan November 2022. Peningkatan kebutuhan tertinggi pada komoditas telur ayam 12,72 persen, sementara peningkatan kebutuhan terendah pada bawang putih 0,76 persen.

Prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis bulan Desember 2022 – Januari 2023 berada pada level cukup aman dengan gambaran kebutuhan, yaitu beras (168.875 ton), daging sapi (8.723 ton), daging ayam (49.494 ton), telur ayam (38.789 ton), cabe merah keriting (6.994 ton), dan cabe rawit merah (5.323 ton). Selanjutnya, bawang putih (3.769 ton), bawang merah (13.688 ton), gula pasir (12.514 ton), dan minyak goreng (35.923 ton).

Kemarin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memantau pergerakan harga pangan untuk menekan inflasi menjelang Hari Raya Natal dan tahun baru. “Kami memonitor terus yang terkait dengan inflasi di daerah, tiap minggu kami memonitor ini bersama-sama dengan pemerintah,” kata Deputi Gubernur DKI Marullah Matali setelah rapat persiapan Natal dan tahun baru di Balai Kota Jakarta, Senin, 5 Desember.

Pihaknya menyiapkan pasar murah untuk menekan kenaikan harga saat hari besar keagamaan dan akhir tahun. Namun, mantan Sekretaris Daerah DKI Jakarta itu tidak membeberkan detail terkait rencana pelaksanaan pasar murah tersebut.

Pasar murah untuk mengatasi kenaikan harga pangan itu akan melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Kalau di Jakarta mungkin ada yang cukup banyak dan ini melibatkan beberapa SKPD atau OPD terkait itu sampai sekarang masih terus berjalan, dalam kaitan untuk menjaga harga atau dalam istilah makronya menjaga inflasi,” katanya.