PLTA Kayan Libatkan 2 Negara untuk Pembangunannya

Salah satu komitmen Indonesia dalam hal energi terbarukan adalah dengan dibangunnya berbagai PLTA, salah satunya PLTA Kayan. PLTA ini digadang jadi PLTA terbesar di Asia.

Berkaitan dengan proyek PLTA Kayan 1 sampai 5 di Sungai Kayan, pembangunan direncanakan dapat dimulai akhir tahun 2019. PLTA ini nantinya mampu menghasilkan listrik sebesar 9.000 MW. Jika dalam pembangunannya lancar tanpa kendala, tahun 2024 PLTA Kayan sudah bisa beroprasi.

Untuk membangun PLTA Kayan, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah China. Melalui Power China, Indonesia mendapat investasi yang besar untuk pembangunan PLTA tersebut. Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk membangun PLTA Kayan sebesar USD20,7 miliar – USD24,3 miliar. Atau dalam rupiah mencapai Rp289,8 triliun – Rp340,2 triliun (mengacu kurs Rp14.000/USD).

PLTA Kayan libatkan 2 negara

Meski China sebagai investor, pembangunan PLTA tetap dilakukan bersama. Pembangunan ini melibatkan berbagai instansi dari Indonesia maupun China. Beberapa instansi yang terlibat adalah sebagai berikut.

  1. Adhi Karya

PT Adhi Karya ikut mambantu pelaksanaan pembanguna PLTA Kayan. BUMN milik Indonesia tersebut juga berkompeten di bidangnya. Reputasinya juga telah diakui di dunia internasional. Atas reputasinya yang baik, Pemerintah meminta Adhi Karya untuk ikut dalam pembangunan.

Adhi Karya sendiri telah beroperasi sejak tahun 1960, tepatnya tanggal 11 Maret. Adhi bergerak di bidang konstruksi, EPC, properti, real estat, investasi infrastruktur, pelaksanaan infrastruktur dan fasilitas kereta api, serta pengadaan barang dan jasa hotel.

  1. Power China

Selain menjadi investor, BUMN milik China ini juga ikut dalam pembangunan PLTA Kayan. Perusahaan ini juga memiliki kapasitas yang baik di bidang energi terbarukan. Power China didirikan pada tahun 2011, tepatnya pada tanggal 29 September.

Power China berfokus pada pengembangan seluruh rantai energi dan sumber daya secara global, sumber daya air dan lingkungan, infrastruktur, dan industri real estat. Tidak hanya itu, Power China juga bergerak di bidang energi dan listrik, pemeliharaan air, kereta api dan kereta bawah tanah, jalan, bandara, bangunan, tata kelola lingkungan air, infrastruktur kota, dan masih banyak lagi.

Pelindo IV ikut membangun PLTA Kayan (spionase-news.com)
  1. Pelindo IV

Lebih dari satu BUMN Indonesia terlibat dalam pembangunan PLTA Kayan. Selain Adhi Karya, terlibat juga PT Pelabuhan Indonesia IV atau Pelindo IV. Perusahaan ini fokus di bidang jasa kepelabuhan. Nama Pelindo IV tak kalah tenar dengan Adhi Karya. Beberapa proyek sempat ditangani, mulai dari pelabuhan,  terminal, bangunan, dan masih banyak lagi. Pelindo IV beroperasi di 25 cabang yang tersebar di Indonesia. Mulai dari Kalimatan, Sulawesi, Maluku, Ambon, Ternate, hingga Papua dan Papua Barat.

  1. PT PLN (Persero)

Sebagai BUMN yang menangani semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia, PT PLN juga dilibatkan dalam pengelolaan kelistrikan PLTA Kayan. PLN juga telah melakukan kontrak kerja sama dengan KHE sebagai pengelola PLTA Kayan.