Jelang akhir tahun 2023, wilayah KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Indonesia mencatat pencapaian gemilang dengan mampu menarik investasi sebesar Rp62,9 triliun, melampaui target awal sebesar Rp62,2 triliun. Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso mengumumkan prestasi tersebut dalam Business Forum di Bangka Belitung yang bertajuk “Peluang Bisnis dalam Sektor Manufaktur dan Sektor Pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia.”
Pencapaian luar biasa ini mendorong Dewan Nasional KEK untuk menaikkan target investasi wilayah KEK pada tahun 2024 menjadi Rp64,5 triliun, mencerminkan peningkatan sebesar 3,69 persen dibandingkan target tahun sebelumnya. Susiwijono menekankan bahwa KEK bukan hanya alat untuk meningkatkan investasi, tetapi juga menjadi motor penggerak pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat.
Dalam keterangannya, Susiwijono menjelaskan bahwa KEK memiliki peran strategis dalam percepatan pembangunan ekonomi. KEK diharapkan mampu mendukung peningkatan penanaman modal di kawasan-kawasan unggul secara ekonomi dan geostrategis. KEK juga dirancang untuk maksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, serta kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai dan daya saing tinggi.
Meskipun wilayah KEK telah memberikan dampak positif, pengembangannya tidak lepas dari sejumlah isu dan tantangan, termasuk pemanfaatan tax holiday, regulasi keimigrasian, ketenagakerjaan, pertanahan, dan perizinan melalui Online Single Submission (OSS). Dalam menghadapi tantangan tersebut, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK intensif berkoordinasi dengan semua pihak terkait di tingkat pusat dan daerah.
Pentingnya KEK semakin ditekankan dengan pemasukkannya sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah. Investor yang berpartisipasi di KEK juga diberikan berbagai kemudahan, baik insentif fiskal maupun nonfiskal, terutama di luar Pulau Jawa.
Saat ini, Indonesia memiliki 20 KEK yang terbagi menjadi dua kluster, yakni 10 KEK industri dan 10 KEK pariwisata. Beberapa di antaranya adalah KEK Galang Batang, KEK Kendal, KEK Gresik, KEK Singhasari, KEK Sorong, KEK Bitung, KEK Palu, dan KEK Batam Aero Technic.
Susiwijono menegaskan bahwa kinerja wilayah KEK yang baik sepanjang tahun 2023 menunjukkan bahwa investasi yang direalisasikan dalam bentuk pembangunan fisik. Investor tidak hanya berkomitmen, tetapi juga telah merealisasikan investasinya dengan nyata. Pemerintah berharap agar kinerja KEK terus meningkat pada tahun mendatang, dengan rencana kerjasama antara Dewan Nasional KEK dan LPPM UI untuk mengembangkan tolok ukur baru yang dapat memberikan dampak positif baik secara regional maupun nasional.
Demikian informasi seputar target investasi di wilayah KEK. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tekno-Web.Com.