Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan soal ramai isu tukang bakso kena pajak. Indonesia memiliki sistem pajak yang membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu tugas utama pemerintah adalah memastikan bahwa pajak diterapkan dengan adil dan membantu mereka yang membutuhkan bantuan. Namun, beberapa anggapan yang salah dan tidak benar tentang pajak kerap menyebar dan menjadi bahan pembicaraan publik.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati memiliki pandangan yang jelas mengenai hal ini dan memutuskan untuk membuka suara dan membantah anggapan salah tersebut. Menteri Indrawati membantah anggapan bahwa tukang bakso keliling dikenai pajak oleh pemerintah. Sebaliknya, tukang bakso keliling justru mendapatkan bantuan dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Bantuan tersebut berupa gas LPG dan Program Keluarga Harapan.
Sementara itu, pengusaha bakso yang sudah memiliki ruko harus membayar pajak yang berlaku. Ini merupakan bentuk keadilan bagi pemerintah dan memastikan bahwa setiap individu yang memiliki sumber daya lebih, turut membantu mereka yang membutuhkan bantuan.
Menkeu Sri Mulyani Bongkar Kesalahan Paham Masyarakat Soal Pajak UMKM
Menteri Indrawati juga merasa kesal dengan anggapan salah masyarakat mengenai cara menghitung pajak. Beberapa masyarakat memperkirakan bahwa UMKM dikenakan pajak besar, padahal sekarang pajak yang dibebankan lebih kecil karena adanya batas omzet UMKM yang tidak dikenakan pajak sampai Rp500 juta.
Menteri Sri Mulyani menegaskan bahwa prinsip pajak adalah gotong-royong dan berkeadilan, sehingga yang kuat membantu dan yang lemah dibantu agar sama-sama sejahtera. Pengenaan pajak adalah salah satu cara pemerintah memastikan bahwa masyarakat dapat hidup dengan baik dan memperoleh fasilitas yang dibutuhkan.
Beberapa anggapan salah mengenai pajak seperti yang dibantah oleh Menteri Sri Mulyani harus segera dikoreksi dan dipahami dengan benar. Sistem pajak adalah salah satu aset penting bagi negara dan harus dipahami dan diterapkan dengan benar agar masyarakat dapat hidup dengan sejahtera.